BOGOR – Aldio Oekon memulai musim kompetisi 2019 dengan sensasional. Tahun ini, Aldio memperkuat tim Banteng Motorsport, tampil di dua kelas berbeda yakni ETCC 2000 Pro serta STC BMW 2100.

Tidak tanggung-tanggung, Aldio Oekon sukses meraih podium pertama di dua kelas tersebut. “Musim baru, dengan seragam baru, hasilnya sangat memuaskan. Saya finish P1 di dua kelas, ETCC 2000 Pro dan STC 2,” ujar Dio, sapaan akrab Aldio Oekon usai naik podium round 1 ISSOM, Minggu (7/4).

Hasil paling dramatis terjadi di kelas ETCC 2000 Pro. Dio yang sejak awal bersaing dengan Gerhard Lukita dari ABM Motorsport menjalani duel sengit. Bahkan Dio baru bisa mengamankan podium pertama lewat overtake pamungkas di lap terakhir dan tikungan terakhir.

“Sebenarnya tadi strategi saya safe engine karena kemaren ada problem, dan di seri 1 ini kendala yang paling terasa di ban, gripnya cepat banget habis. Di lap 1 sampai tengah saya ngepush kan, makin kesana gripnya makin hilang lumayan banyak, jadi maintain aja dan kuncinya sabar. Akhirnya last lap, last corner saya berhasil salip Gerhard,” beber Dio.

Lebih lanjut, Dio juga mengungkapkan alasannya tampil di dua kelas berbeda. Karena tahun lalu, Dio hanya berkompetisi di satu kelas yakni ETCC.

“Alasan ikut dua kelas karena pengen nambah jam terbang lebih banyak. Gimana caranya dengan mobil yang sama tapi bisa nambah jam terbang. Dari pada bangun mobil lagi spending money lagi kan, jadi mendiung satu mobil untuk dua kelas. Senang sih ikut di STC, saya bisa buktiin mobil Eropa bisa fight dengan mobil Jepang,” pungkas Dio.

Dengan hasil maksimal di round 1 ini, memberikan motivasi tinggi untuk Dio agar bisa mengejar target maksimal yakni juara umum. Insya Allah, target maksimal di dua kelas ini, ETCC 2000 juara umum begitupun di STC,” tutupnya. [Po/rst]