BENGKULU – Jumat (13/7) kota Bengkulu didatangi offroader dari 9 provinsi. Diantaranya Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jatim, Jabar, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat.
Sesuai dengan program yang dicanangkan Ketua Umum IOF Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, MH, tahun ini kompetisi berseri dengan permainan khas offroader IOF kembali diselenggarakan. Terakhir Seri IOF NC dilaksanakan 3 tahun silam.
Kompetisi dengan mempergunakan alat bantu winch ini hanya mempertandingkan 1 kelas saja yaitu Free For All. Namun ada pemisahan untuk kategori Rookie dan Pro. Untuk kategori Pro adalah offroader yang mempunyai peringkat nasional karena sering naik podium. Sedangkan Rookie untuk offroader yang masih belum punya peringkat juara.
Sebelum lomba dimulai di halaman kantor Rakyat Bengkulu dilakukan pemeriksaan kendaraan. “Pass lolos scrut akan diberikan jika kendaraan peserta sudah memenuhi persyaratan yang tertera dalam buku peraturan lomba. Seperti misalnya pelindung fly wheel, rem otomatis untuk PTO modifikasi dan sebagainya,” kata Asnan Andie Setiawan – Ketua Departemen Olahraga PP IOF.
Proses scrut pun dilakukan ketat. Terbukti ada beberapa kendaraan offroader yang beberapa kali harus bolak-balik memperbaiki kekurangan mobilnya.
Jumat malam di Balai Raya Semarak, semua offroader dijamu oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Acara Welcome Party ini sekaligus juga sebagai penanda dimulainya Kejurnas IOF NC 2019 putaran 1.
Acara dihadiri Nopian Andusti – Sekda Pemerintah Provinsi Bengkulu dan unsur Muspida lainnya, Ketua Umum IOF Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, MH, Sekjen PP IOF Joko Permana, Bendahara Umum PP IOF H Burhanudin.
Dalam sambutannya mewakili Gubernur Bengkulu, Sekda Provinsi Bengkulu mengharapkan seluruh peserta bisa menikmati alam Bengkulu dan membantu mempromosikan keindahan dan potensi alam yang dimiliki.
Sementara Ketua Umum IOF mengatakan, Kota Bengkulu memiliki sejarah penting dalam pembentukan Negara Republik Indonesia. Ini momentum yang pas juga karena di Bengkulu juga menjadi sejarah kembalinya marwah kompetisi offroad IOF.
“Kompetisi yang mengutamakan skill, kerjasama dan strategi. Bukan semata-mata adu teknologi. Di trek Bengkulu inilah pembuktian siapa yang benar-benar offroader sejati. Kemenangan lomba bukan didapat semata-mata karena mobil yang dipakai berteknologi canggih,” kata Sam Budigusdian.
Selain Kejurnas IOF NC 2019, di waktu yang sama juga digelar Kejurda Pengda IOF Bengkulu. Namun kompetisi yang dilombakan adalah Racing Adventure atau biasa dikenal juga dengan offroad non winch. Kelas yang dipertandingkan 1000 std, Under2000 cc dan FFA.
Lokasi trek yang digunakan walaupun sama dengan Kejurnas IOF NC 2019 yaitu di Pekan Sabtu – Sebakul Bengkulu tapi dibedakan. Karena handicap non winch dan winch berbeda tingkat kesulitannya. [PO/Haz]