JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan bahwa dirinya memiliki misi khusus terkait penyelenggaraan ajang Formula Electric (Formula E) di Jakarta.

Ajang Formula E nantinya akan digunakan sebagai wadah dan sarana dalam mengkampanyekan beberapa program pemerintah berkaitan dengan lingkungan hidup, serta sosialisasi kendaraan listrik kepada masyarakat.

“Kita menjadi tuan rumah dari balap mobil Formula E untuk mengirimkan pesan kepada semua bahwa masa depan transportasi adalah transportasi yang bebas emisi,” jelas Anies, Jumat (20/9) di Monas, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Anies menambahkan dengan gelaran Formula E secara tidak langsung akan menempatkan Jakarta setara dengan kota-kota modern lainnya di dunia. Lalu, yang tidak kalah penting, penyelenggaraan Formula E pastinya memberikan dampak positif bagi perekonomian khususnya di Jakarta.

“Ketika kami memberikan investasi di sini, sudah ada feasibility studies-nya. Bahkan dalam feasibility studies tadi, perhitungan konservatif diperkirakan nilai perekonomian yang bergerak di Jakarta sekitar 78 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun yang akan bergerak di Jakarta,” beber Anies.

Sementara itu, Federation International Automobile (FIA) sebagai otoritas motorsport dunia membeberkan alasan kenapa memilih Jakarta untuk menjadi tuan rumah gelaran balap jet darat listrik yakni Formula E pada tahun 2020 mendatang.

Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo mengatakan Jakarta merupakan salah satu kota di dunia yang memiliki visi yang sama yakni menekan polusi dan peduli akan kelestarian lingkungan.

“Alasan Jakarta menjadi penyelenggara karena memiliki visi yang sama dalam memberikan perhatian lebih untuk planet ini,” kata Alberto Longo, Jumat (20/9) di Monas, Jakarta Pusat.

Longo menambahkan kendaraan listrik sendiri saat ini menjadi solusi dalam mengatasi polusi udara. Karena itu, balapan mobil listrik biasanya diselenggaran di sirkuit jalan raya kota-kota besar dunia seperti New York, Meksiko, Roma, Paris, dan Hong Kong. [po/rst]