JAKARTA – Menjelang musim mudik 2019, Journalist Vario Owner Community (NAVARO) menggelar acara buka puasa bersama, Jumat (24/5). Kegiatan buka puasa bersama ini juga sekaligus diisi dengan edukasi tips pemilihan helm yang aman saat digunakan berkendara.
Mengingat mendekati Lebaran. Banyak dari para pemudik masih mengunakan sepeda motor sebagai sarana kendaraan saat melakukan perjalanan menuju kampung halaman.
Berlokasi di RSV Store Kalimalang dan KTM Kalimalang, Jakarta Timur. Para member NAVARO mendapatkan edukasi dari produsen helm RSV, diharapkan edukasi mengenai helm ini, bisa disebarkan kepada masyarakat luas mengenai pentingnya helm untuk pengendara sepeda motor.
Executive Director RSV Helmet, Richard Ryan, berbagi tips mengenai pemilihan helm yang tepat untuk digunakan oleh pemudik sepeda motor. Meski mudik ke kampung halaman tidak disarankan menggunakan sepeda motor, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang mengunakan transportasi ini.
Saat melakukan perjalanan mudik, sebaiknya pengendara maupun penumpang sepeda motor mengenakan helm model full face. Meski diakui penggunaan helm full face tidak senyaman helm half face namun soal keamanan akan lebih terjaga dengan menggunakan helm full face. Mengingat juga jarak yang ditempuh pemudik biasanya cukup jauh, dan kecepatan di jalan luar kota bisa lebih dari 60 kilometer per jam.
“Kalau lihat dampak kecelakaan sama saja antara pengendara dan penumpang, bahkan bisa lebih para penumpang. Hal ini karena pengendara bisa mengetahui kalau misalkan sepeda motor akan jatuh, berbeda dengan pengemudi yang tidak bisa memprediksi kondisi jatuh sepeda motor. Jadi intinya walaupun tidak nyaman, harus tetap digunakan,” ujar Richard Ryan saat menjawab salah satu pertanyaan dari anggota NAVARO.
Kemudian sebaiknya saat membeli helm untuk digunakan mudik, sebaiknya dilakukan sekitar tiga bulan sebelum perjalanan. Rentang panjang ini bisa membuat penggunanya dapat merasakan kondisi helm apakah sudah sesuai dengan kepala atau tidak, serta menghindari efek pusing jika digunakan terlalu lama. [Po/Ajr]