BANDUNG – Klub Mercedes Benz W210 New Eyes Club Indonesia (NECI) mengelar ajang dua tahunan Merceday Benz ke-4 yang berlangsung pada Jumat – Sabtu (2-4/8) pekan kemarin, di Kota Baru Parahyangan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bandung, Jawa Barat.
Acara yang diinisiasi Mercedez-Benz Indonesia (MB INA) ini juga menjadi ajang kumpul para pecinta otomotif, terutama penggemar Mercedes-Benz dari seluruh wilayah di Indonesia. Namun tidak hanya itu, even dua tahunan ini juga dihadiri perwakilan dari beberapa negara diluar Indonesia seperti dari Malaysia, Brunei, Singapura hingga Kenya.

Pada ajang dua tahunan Merceday Benz ke-4 yang kali ini diselenggarakan di Bandung, Pemerintah Jawa Barat memberikan dukungan penuh, ajang ini juga dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat mengatakan, “saya sangat mendukung gelaran Merceday Benz ini, Kebersamaan kali ini dibungkus oleh komunitas dalam acara Merceday Benz yang dapat memberikan kemanfaatan kepada masyarakat banyak, karena disini selain ngumpul juga ada bisnis juga hingga kegiatan sosial,”
Ditambahkan Ridwan, “Kami ingin kolaborasi dengan klub Mercedes-Benz ini terus berlanjut agar bisa memperkenalkan keindahan Jawa Barat yang telah dicanangkan sebagai propinsi pariwisata.”
Sementara itu Riksa Aulia Rachmansyah, sebagai Ketua Penyelenggara telah mengundang 90 klub Mercedes-Benz yang berada dibawah naungan Mercedes-Benz Club Indonesia (MB Club INA) dan klub dari 12 negara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Polandi, Algeria, Hongkong, Amerika hingga Kenya.
“Sesuai dengan keinginan kami, acara ini bisa menjadi ajang bertemunya para penggemar dan kolektor mobil yang legendaris ini, selain itu kita juga mengundang beberapa klub Mercedez Benz dari beberapa negara lain,” ujar Aulia yang juga menjabat sebagai Ketua NECI Chapter Bandung ini.
Mengusung tema ‘See, Hear and Feel’ terlihat tingginya antusiasme para pengunjung. Terlebih selain mobil-mobil dari para klub peserta, ajang ini juga menghadirkan puluhan kendaraan klasik dan langka yang di display di area museum.
Selain itu terdapat pula stand – stand kebutuhan sparepart mobil klasik yang menjadi primadona untuk diburu oleh pengunjung, terutama para kolektor. Lantaran banyaknya suku cadang langka yang susah didapatkan, serta harganya pun bersaing. [Po/Ajr]

