JAKARTA – Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan Renault Kwid di Indonesia mengalami penjualan yang buruk, setidaknya tahun 2017 Kwid hanya terjual sebanyak 163 unit.
Sedangkan sepanjang tahun 2018 penjualan Renault Kwid juga mengalami penurun yang cukup drastis, hanya terjual 49 unit.
Melihat buruknya penjualan Kwid di Indonesia, bertepatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Maxindo Renault Indonesia (MRI) berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan menghadirkan varian Renault Kwid Climber.
City car Renault Kwid Climber ini hadir dengan beberapa pembaruan dari model Kwid terdahulu yang telah resmi di pasarkan.
Chief Operation Officer MRI, Davy Tuilan mengungkapkan, “Jatuhnya penjualan Kwid di Indonesia, disebabkan unit tersebut tidak memiliki varian matik.”
Seperti informasi yang beredar, General Manager Marketing & System Maxindo Renault Indonesia, Arthur Panggabean berujar, akan ada dua model baru lain yang akan diluncurkan selain Renault Triber.
Sayangnya, Arthur masih enggan menyebutkan secara detil terkait dua model tersebut, saat konferensi pers GIIAS 2019, di Jakarta, Selasa 2 Juli 2019 lalu.
Saat ini, di media sosial telah banyak beredar foto Kwid Climber yang dikabarkan akan segera hadir, diduga Kwid Climber mengusung transmisi AMT seperti yang terdapat di Wuling Cortez.
Transmisi AMT merupakan konstruksi transmisi manual yang diotomatisasi perpindahannya oleh sebuah modul, Modul itu mengatur kopling dan perpindahan gigi secara otomatis tanpa perlu diperintah oleh pengendara.
Lantas sejak diperkenalkan pada tahun 2016 silam, jika benar varian terbaru kwid akan diluncurkan sebentar lagi, mampukah Kwid Climber kembali mendongkrak penjualan Kwid di tahun-tahun selanjutnya.
Kita tunggu saja pembaruan yang akan dilakukan MRI terhada Kwid di Indonesia, sejauh ini MRI sudah memberikan bocoran akan membawa Varian bertransmisi otomatis untuk pasar di Indonesia. [Po/Ajr]