JAKARTA – Aturan PPKM membatasi aktivitas masyarakat sehingga mobil jarang digunakan, bahkan lama terparkir di garasi rumah karena tidak pernah bepergian dikarenakan work from home.

Situasi ini membawa dampak negatif pada pemilik mobil, yakni segan atau lupa merawat kendaraannya, terutama mengenai oli mesin yang memegang peran sangat penting meskipun kendaraan bermotor tidak dipakai dalam jangka waktu lama.

Fungsi Oli Mesin

Oli mesin memiliki peran sangat penting pada sebuah kendaraan. Oli mesin berfungsi sebagai pelumas antar komponen mesin yang saling bergesekan untuk mengurangi risiko aus sehingga dapat bergerak secara optimal sepanjang waktu.

Dalam prosesnya, oli melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin dan membawanya ke filter oli untuk disaring. Kotoran ini timbul dari debu yang masuk melalui celah seal, bisa karena bocor atau sudah termakan usia, dan akibat gesekan antar komponen dalam mesin berupa serpihan logam halus. Itulah mengapa filter oli mesin wajib diganti sesuai rekomendasi untuk menjaga kinerjanya supaya tetap optimal.

Baca juga :  Ini 5 Dampak Terburuk Jika Terlambat Ganti Oli Mobil

Fungsi lain dari pelumas adalah membantu mendinginkan mesin di mana panas yang timbul dari gesekan antar komponen di dalam mesin akan diteruskan oleh oli mesin ke dinding blok mesin dan selanjutnya dilepaskan keluar. Yang tidak kalah penting, senyawa kimia yang terdapat di dalam oli mesin akan mencegah terjadinya karat pada komponen di dalam mesin untuk menjaga usia pakainya.

Dampak Buruk Tidak Mengganti Oli Mesin

Struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menunaikan tugas ikut menurun seiring beroperasinya mesin mobil, apalagi jika sering menghadapi kondisi berat seperti macet parah. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak residu.

Jika dibiarkan, kotoran akan menghambat kinerja mesin selain membuat komponen di dalamnya rusak lantaran fungsi utama oli mesin sudah berkurang. Residu berlebihan turut mempengaruhi kinerja pompa dan filter oli mesin di mana jika sudah parah dapat mengakibatkan keduanya mampat. Kondisi ini juga akan menyebabkan fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya mesin bermasalah dan rusak parah.

Baca juga :  Suzuki Buka Dealer 3S di Kota Cirebon

Meskipun demikian, membiarkan oli mesin tidak diganti dengan alasan mobil tidak pernah dipakai saat PPKM juga tidak tepat. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan terkait proses oksidasi yang secara alami terjadi. Masalahnya, kandungan air sebagai akibat dari oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya. Tinggal masalah waktu sebelum akhirnya mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin. Ruang mesin juga punya potensi timbul karat karena proses oksidasi. Jika dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.

Baca juga :  September Ceria, Auto2000 Berikan Banyak Keringanan Biaya Perbaikan

Karena itu disarankan untuk menggantinya waktu servis berkala setiap 6 bulan termasuk mengganti oli mesin. Di masa PPKM seperti saat ini, konsumen Toyota bisa memaksimalkanlayanan THS – Auto2000 Home Service. Sehingga Anda tidak perlu ke bengkel.

“Mobil milik AutoFamily jarang dipakai untuk beraktivitas saat pelaksanaan aturan PPKM beberapa bulan ini. Meski begitu, bukan berarti perawatan kendaraan terutama mengganti oli mesin bisa diabaikan mengingat fungsi dari pelumas yang sangat vital dan risiko masalah kalau sampai alpa menggantinya sesuai aturan,” terang Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000.