CHINA – Dibuka mulai hari ini 11-13 Juni, CES Asia 2019 di Shanghai New International Expo Centre (SNIEC) and the Kerry Hotel di Pudong New Area, Shanghai. Nissan turut ambil bagian dengan memperkenalkan Teknologi Nissan Intelligent Mobility.

Nissan mengungkapkan bahwa teknologi yang diusung ini menggabungkan visual nyata serta virtual dan sinyal dari otak pengendara untuk membantu pengendara lebih responsif.

Baca juga :  Honda WR-V Kuasai Penjualan Segmen Small SUV di Bulan Januari 2023

Teknologi yang dikedepankan adalah inovasi teknologi Invisible-to-Visible dan Brain-to-Vehicle. Selain itu Nissan juga menghadirkan tren kendaraan listrik IMs concept car yang pernah dipajang di North American International Auto Show 2019.

“Di Nissan, kami selalu bertujuan untuk menjadi yang terdepan,” ungkap Roel De Vries, senior vice president for marketing at Nissan.

Lebih jauh dijelaskan, “Kami tidak hanya mengantisipasi tren dan teknologi masa depan, kami mendefinisikannya. Kami percaya teknologi harus menyelesaikan masalah dunia nyata dan memberi manfaat ke banyak orang. Inilah ide di balik Nissan Intelligent Mobility, visi kami untuk memindahkan orang ke dunia yang lebih baik.”

Baca juga :  Nissan Cedric/Gloria, Mobil Jepang Pertama Bermesin Turbo

Adanya teknologi Invisible-to-Visible (I2V) memungkinkan pengemudi sudah mengetahui kemungkinan ada kendaraan, orang atau hewan ketika akan masuk tikungan di belakang gedung.

Sementara itu, teknologi Nissan Brain-to-Vehicle (B2V) juga menjadi yang pertama di dunia menginterpretasi sinyal otak pengendara untuk membantu berkendara. Bagi pengujung bisa berinteraksi dengan teknologi B2V ini.

Adapun Nissan IMs concept merupakan mobil gerak empat roda dengan andalkan teknologi motor listrik. Mengunggulkan Nissan Intelligent Mobility, teknologi platform dan sumber tenaga. Konsep pertama yang berfitur I2V. [Po/Ksb]