JAKARTA – Generasi ke-4 Suzuki Jimny memang memiliki daya tarik tersendiri. Ada banyak faktor yang membuat All new Jimny sangat dinanti para penggemar otomotif di Indonesia. 

Ada beberapa alasan yang membuat Jimny begitu booming, selain model dan desain yang unik dengan tetap mempertahankan karakter asli Jimny. SUV Suzuki yang cukup melegenda ini juga punya banyak penggemar dari lintas generasi. Maklum Jimny sudah ada di Indonesia sejak tahun 1979.

Beragam review dan ulasan terkait impresi dan performa Jimny juga bertebaran di semua platform jagad maya. Namun bagaimana kalau yang mereview adalah seorang offroader dan pereli profesional?

Kali ini Julian Johan berbagi pengalaman serta ulasannya setelah menjajal Jimny di trek offroad. Ada beberapa hal yang diapresiasi oleh Jeje, namun dalam beberapa aspek tertentu, Jeje masih menemukan kekurangan di generasi ke-4 Suzuki Jimny. [Po/Rst]

Berikut ini ulasan dan review Julian Johan setelah mencoba langsung Suzuki Jimny:

Mesin:

“Sebagian orang berfikir, jika dibandingkan dengan Jimny generasi ke-2 yang hanya 1000cc (Mesin F10A), pasti Jimny generasi ke 4 jauh lebih bertenaga karena sudah menggunakan mesin 1500cc (Mesin K15B). Untuk penggunaan Onroad memang sudah lebih dari cukup tenaganya. Tetapi begitu kita masuk ke medan Offroad, barulah terasa tenaga mesinnya sedikit menahan. Terutama begitu melewati kontur jalan Offroad yang tidak rata / naik turun.”

“Bagi saya sebenarnya tidak terlalu masalah. Karena Offroad dengan kondisi Underpowered (Kurang tenaga) adalah salah satu kenikmatan memakai Jimny. Kita terbantu dari bobot bodynya yang ringan. Sementara untuk menyiasati Underpowered nya bisa dengan penggantian rasio gigi gardan, dan sebagainya. Diluar urusan tenaga mesin, satu hal yang disayangkan adalah penggunaan Drive By Wire. Memang hal ini tidak bisa dihindari di mobil modern, tapi menurut saya satu lagi ciri khas Offroad menggunakan Jimny, adalah dengan ‘mengocok’ pedal gas secara berulang saat sedang Offroad. Itu adalah kepuasaan Offroad dengan Jimny yang tidak ditemukan lagi di Jimny baru.”

Transmisi: 

“Mungkin ini menjadi pertanyaan besar, apakah transmisi Automatic nya cocok untuk offroad? Menurut saya masih sangat mampu dan cocok untuk penggunaan Offroad. Tapi karena rasio giginya yang tergolong halus, jadi kita akan lebih sering berpindah ke mode 4L, ketimbang jika kita menggunakan transmisi Manual. Kalau kita berbicara mengenai transfer case nya, rasio gir pada mode High dan Low keduanya sangat cukup dan sesuai untuk menggerakan bobot sebuah Jimny. Tetapi satu hal yang saya sangat sayangkan adalah, fitur Brake LSD hanya ada pada mode 4H, dan tidak ada pada mode 4L. Brake LSD adalah LSD elektronik yang bekerja dengan mengaplikasi rem ke roda yang mengalami spin, sehingga traksi kembali optimal diantara setiap roda. Jadi sangat disayangkan pada mode 4L, Jimny ini jadi terasa tidak berdaya saat ban sedikit terangkat. Karena traksi langsung hilang layaknya tidak menggunakan LSD.”

Sasis dan Suspensi:

“Zaman sekarang ini, semakin jarang mobil baru yang masih menggunakan gardan solid dengan sasis Ladder Frame. Saat ini hanya Suzuki Jimny dan Jeep Wrangler. Jadi jika ditanya seperti apa persisnya rasa suspensi Jimny? Saya akan menjawab, seperti Jeep Wrangler versi lebih ringan. Jimny generasi ke 4 menggunakan Solid Axle dengan sistem suspensi 3 Link. Kenyamanan Onroadnya sudah tidak diragukan, terutama berbicara mengenai body roll yang tergolong minim limbung. Tapi begitu kita tes travel suspensinya di medan Offroad, barulah terlihat kekurangan suspensi 3 Link dibandingkan suspensi 4 Link.”

“Travel suspensi di gardan belakang sudah lebih dari cukup, sementara travel di gardan depan dirasa kurang. Namun secara overall, kombinasi travel suspensi keduanya sudah lebih dari cukup untuk Light Offroad. Untuk handling dan bantingan suspensi, pada kecepatan rendah tergolong stiff/kaku tetapi nyaman. Begitu dicoba pada kecepatan tinggi ala Speed Offroad, disinilah baru saya merasa terkejut karena handling mobil sangat ‘nurut’ dan suspensinya pun cukup stabil walaupun mobil dibelokan secara tiba-tiba.

Kesimpulan:

“Suzuki Jimny generasi ke 4 ini sangat ‘Fun to Drive’. Tidak hanya untuk penggunaan Onroad, tapi terlebih untuk Offroad nya. Ciri khas Offroad dengan body ringan dan mesin bertenaga ngepas masih bisa dirasakan di mobil ini. Suspensi secara overall sudah lebih dari cukup untuk Light Offroad. Tetapi satu hal yang sangat disayangkan, Brake LSD tidak ada di mode 4L. Padahal logikanya kita membutuhkan traksi maksimal saat medan Offroad nya lebih berat. Dan disaat itu pastinya kita akan menggunakan mode 4L. Tapi hal itu masih bisa diatasi dengan menggunakan LSD aftermarket didalam gardan.”