JAKARTA – Komunitas Honda Tiger Club Indonesia (HTCI), sebagai induk organisasi klub motor Tiger di Indonesia menggelar Jambore Nasional (Jamnas) HTCI ke-IX, pada Sabtu, 12 Oktober 2019 pekan kemarin.
Tujuan dilaksanakan Jamnas HTCI ke-IX ini bertujuaan sebagai ajang silaturahmi antar klub Honda Tiger di seluruh Indonesia serta untuk semakin memelihara dan meningkatkan rasa persaudaraan sesama para pengguna Honda Tiger.
Tercatat Jamnas HTCI ke IX dihadiri oleh ratusan club Tiger yang tersebar di Indonesia dan ribuan bikers yang tergabung dalam induk organisasi Honda Tiger Club Indonesia yang memadati area Hall ABC PKOR Way Halim Bandar Lampung. Jamnas HTCI kali ini dihadiri 4500 bikers Honda Tiger di seluruh Indonesia.
Sejumlah rangkaian acara kegiatan Jamnas HTCI ke IX diawali dengan Pawai HTCI Jamnas 2019 menuju kelokasi acara. Sebanyak 1400 motor tiger untuk wilayah timur berjalan bersama mulai dari titik kumpul di Alun-Alun Kota Cilegon, Banten menuju pelabuhan Merak.
Guna memudahkan para anggota klub HTCI saat akan melakukan penyebarangan di Pelabuhaan Merak, HTCI melakukan kerjasama dengan PT Pelni yang telah menyediakan satu buah kapal eksekutif untuk penyebrangan para peserta Jamnas HTCI 2019 menuju pelabuhan Bakauheni yang selanjutnya berkumpul di Way Handak, Kalianda Lampung.
Sedangkan anggota HTCI wilayah barat Sumatera mengambil titik kumpul para peserta Jamnas HTCI 2019 berada di Pemandian Air Panas Natar.
Pawai Akbar Jamnas HTCI digelar serentak dari dua wilayah yaitu timur dan barat bersamaan menuju lokasi acara di Hall ABC PKOR Way Halim, Bandar Lampung sekaligus menjadi pembuka Jambore Nasional Honda Tiger Club Indonesia IX 2019 dan Pesta Motor Tiger Indonesia.
Untuk diketahui, sebelumnya Jamnas HTCI telah berhasil diadakan di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lombok, Sumatera Barat, Sulawesi Utara.
Sebelum HTCI terbentuk (Oktober 2004), telah ada kegiatan pertemuan klub-klub motor Honda Tiger, yang kemudian dianggap sebagai Jambore yaitu di wilayah Pelabuhan Ratu (1997), Bandung (2002), Solo (2003), Lampung (2004) sehingga penomorannya diurut berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Perlu di informasikan juga, bahwa sebelumnya telah terjadi salah kaprah dalam penomoran kegiatan Jambore Nasional (Jamnas), yang berdampak pada penomoran yang kurang tepat untuk kegiatan Jamnas HTCI.
Berkaitan dengan inkonsistensi penomoran kegiatan Jambore Nasional (Jamnas) secara de facto (sesuai fakta) dan de jure (secara legal formal), maka Tim Sejarah merekomendasikan penomoran Jamnas HTCI ini menggunakan pendekatan legal formal, bahwa penomoran Jamnas HTCI seharusnya dimulai setelah deklarasi HTCI dilaksanakan.
Dalam konteks ini Pengurus Pusat (PP) HTCI mengeluarkan Surat Keputusan terkait persoalan ini dan mulai diterapkan pada kegiatan Jamnas HTCI tahun 2019, berdasarkan landasan yuridis keputusan Musyawarah Nasional VIII (Munas) tahun 2017. [Po/Kdr]