JAKARTA – Saat berkendara dengan mengunakan kendaraan, sering kali kita menghadapi kondisi ban bocor saat di perjalanan, masalah ini umum dirasakan bagi para pengguna kendaraan bermotor. Terlebih bila kendaraan tidak mengunakan ban bertipe tubeless.
Banyak faktor yang menyebabkan ban mudah bocor, mulai dari terkena ranjau paku atau kondisi ban dengan kualitas karet tidak baik yang dipasangkan. Kondisi ban berkualitas jelek akan menyebabkan ban cepat aus saat digunakan.
Dalam kondisi aspal panas oleh terik matahari, ban akan mengalami gesekan dan menyebabkan ban memuai. Kondisi temparatur yang panas bisa membuat ban bocor atau bahkan meledak walaupun tidak mengalami tusukan benda tajam.
Lalu apa yang harus dilakukan agar kondisi ban terjaga dengan baik. berikut beberapa tips yang mungkin berguna.
Rutin cek kondisi tekanan angin pada ban. Biasakan selalu mengecek tekanan angin saat akan berkendara, apakah ban terlihat mulai kempes, namun jangan pula melakukan pengisian angin melebihi standar yang ditetapkan, melakukan pengisian angin melebihi standar juga sangat membahayakan.
Isi tekanan angin sesuai tekananan yang pas. Pada mobil informasi mengenai tekanan angin, umumnya terdapat pada sisi pintu pengemudi.
Periksa kondisi pentil ban. Terkadang ban bocor tidak hanya terjadi kerusakan pada kondisi karet ban, sering kali pula kondisi pentil mengalami kerusakan, sehingga membuat tekanan angin berkurang. pastikan pula pentil ban memiliki penutup.
Sedangkan pada ban tubeless sering kali karet pembatas pentil mulai mengalami getas, bila mulai terlihat getas angin dapat keluar dari jalur tersebut, solusinya ganti karet pentil untuk menjaga tekanan angin di ban.
Bagaimana cara mengetahuinya, Anda tinggal meneteskan air di atas lubang pentil atau disamping pentil. Apabila muncul gelembung udara kemudian pecah, artinya pentil sudah bocor dan harus segera diganti dengan yang baru.
Pastikan ban tidak memiliki banyak luka bekas tambalan. Bila ban telah mengalami banyak tambalan di sana sini, sudah saatnya anda segera menganti ban baru.
Karena kondisi ban yang telah mengalami banyak tambalan sering kali kebocoran ban kembali terjadi di lokasi bekas tambalan ini.
Selain itu pastikan pula, kondisi ban luar, pada tiap ban terdapat garis indikator yang memotong di sela-sela kembang ban luar, garis ini digunakan untuk melihat apakan kembang ban masih layak digunakan atau tidak.
Bila ketebalan ban luar sudah rata dengan garis indikator, segera lakukan pengantian ban luar anda dengan yang baru.
Menggunakan cairan anti bocor. Kini di pasaraan telah banyak ditawarkan solusi cairan anti bocor. Fungsi dari cairan anti bocor ini adalah dengan menutup lubang atau kebocoran pada ban akibat ban bolong atau sobek terkena benda tajam.
Baca dengan baik petunjuk pengunaan sesuai petunjuk pemakaian secara benar untuk memastikan Anda mendapatkan hasil yang maksimal. [Po/Urip]