JAKARTA – PT Isuzu Astra Motor Indonesia memiliki turut menanggapi fenomena truk obesitas atau truk over dimension & over load (ODOL) yang kerap menjadi biang keladi kecelakaan maut di jalan raya hingga jalan tol.

Ernando Demily selaku Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia turut memberikan masukan dan terkait penanggulangan masalah truk ODOL.

Mewakili brand Isuzu, yang merupakan salah satu merek truk populer di Indonesia, Ernando mencoba melihat fenomena ini dari sisi ekosistem keseluruhan.

Baca juga :  Jaguar Elektrik I-Pace, Raih "Car of The Year" di Jerman

Menurutnya, alasan utama truk over load ini adalah untuk meningkatkan aspek produktifitas. Pelanggaran ODOL justru lebih sering terjadi pada armada baru.

“Kalau armada tua biasanya angsuran leasing sudah selesai, sedangkan yang armada baru masih harus mikirin bayar angsuran ke leasing. Cara mengatasinya biasanya salah satunya adalah dengan ODOL untuk meningkatkan produktifitas dan keuntungan,” kata Ernando di acara diskusi Forwot bertajuk “Road to Zero – ODOL Trucks on the roads”, Kamis (3/10) di Jakarta Selatan.

Baca juga :  Penting Tengok Belakang Sebelum Bermotor, Mengapa?

Lebih lanjut, Ernando pun sangat setuju jika nantinya ada kebijakan pembatasan usia kendaraan khususnya truk barang.

“Karena itu sekali lagi kita harus melihat permasalahan ini secara holistik dan salah satu solusinya mungkin adalah pembatasan usia kendaraan,” lanjut Ernando.

Permasalah truk ODOL ini juga mendapat perhatian dari Kementerian Perhubungan. Direktur Jendral Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menargetkan tahun 2021 sudah tidak ada lagi yang namanya truk ODOL beroperasi.

Baca juga :  Isuzu Tetap Optimalkan Layanan Aftersales di Masa Pandemi

Saat ini, pihak Dirjen Perhubungan Darat bersama Korlantas terus mempersempit ruang gerak pelaku ODOL serta memberikan sangsi tegas. [po/rst]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *