ITALIA – Bagi sebagian orang pecinta mobil sport asal Italia Maserati mungkin belum mengetahui bahwa selama ini sebagian besar mesin Maserati baik bensin dan diesel dipasok oleh Ferrari.
Namun ada kabar terbaru dari eksekutif Ferrari yang telah mengkonfirmasi bahwa pabrikan supercar tersebut yang bermarkas di Maranello akan berhenti menyediakan mesin untuk Maserati pada awal 2020-an.
Louis Camilleri, ketua dan CEO Ferrari mengatakan, “kontrak dengan Maserati sebenarnya sulit dipastikan kapan akan berakhir, tapi saya akan mengatakan pada 2021 atau mungkin pada 2022,”
“Jadi, pada akhirnya, kita tidak akan lagi memasok mesin ke Maserati, tapi sebenarnya dari sudut pandang kami, ini adalah hal yang bagus, baik dari segi keuntungan maupun fakta bahwa kami bisa mengalihkan para pekerja untuk lebih focus kepada mesin kendaraan kami.” tambah Camilleri.
Selama ini Maserati mendapatkan pasokan mesin bensin dan diesel dari Ferrari meliputi, unit twin-turbo dalam bentuk 3.0-liter V-6s dan 3.8-liter V-8s, ditambah V-8 4.2 dan 4.7 liter, eksklusif untuk GranTurismo dan GranCabrio. sedangakan untuk mesin Diesel 3.0-liter, twin-turbo V-6 juga tersedia pada beberapa model seperti Quattroporte.
Penghapusan kerjasama awal dengan Ferrari yang masih dalam tahap awal rencana ini pada awal 2020-an sejalan dengan jadwal pembaruan lineup yang telah direncakan oleh kepala pimpinan Maserati, Alistair Gardner di Amerika Utara.
Gardner dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Mengkonfirmasi bahwa Maserati akan menemukan kembali lini produk penuhnya pada akhir tahun 2022 sebagai bagian dari pergeseran menuju elektrifikasi dan hibridisasi, meskipun ia juga menyatakan bahwa pembuatan mobil bermesin pembakaran tradisional masih akan ada di berbagai produknya.
Apakah usaha Gardner untuk merevitalisasi lineup pembaruan Maserati ini akan berhasil, akan ditentukan pada beberapa tahun mendatang di Geneva Motor Show tahun depan. [Po/fap]