JAKARTA – Seberapa masih percaya dirikah kita, bila mengalami sesaat mendekati finis harapan menjadi juara pertama hilang begitu saja di depan mata. Seperti yang dirasakan Marc Marquez yang harus merasakan kehilangan podium pertama berturut – turut di akhir menjelang garis finis.

“Tujuan saya sekarang bukan untuk memenangkan perlombaan,” ujar Marquez saat menegaskan kekalahanya di Silverstone dan Spielberg seperti dikutip dari speedweek.

Dua kali seri MotoGp terakhir, Marquez harus menelan pil pahit ditikung saat menjelang garis finis hanya dalam hitungan beberapa meter saja dari dirinya.

Baca juga :  Prestasi Fenomenal Pebalap Astra Honda yang 2 Kali Podium 1 Balapan Asia di Mandalika 2023

Di MotoGP Austria Marquez harus merelakan podium pertama diraih oleh Andrea Dovizioso (Ducati) dan di Inggris, Ia juga harus rela dipecundangi oleh Alex Rins (Suzuki Ecstar) di menit – menit terakhir yang membuanya hanya selisih 0,013 detik dari Rins.

“Saya memiliki mentalitas seorang pemenang, jika saya kalah di PlayStation, maka itu membuat saya sedih. Tentu saja saya marah karena kalah di tikungan terakhir. Tapi seperti itu, itu bisa terjadi,” ujar Marquez.

Baca juga :  Siap Bersaing di MXGP, Delvintor Siapkan Diri untuk Kembali Raih Poin

Namun tampaknya Marquez cukup tenang menghadapi cibiran para rivalnya di MotoGp, setelah kekalahaan dua kali berturut – turut.

“Silverstone adalah trek yang sedang kami perjuangkan. Kami bahkan dapat mengatakan bahwa bagi kami ini adalah waktu terburuk di perebutan juara Dunia, karena kami telah menjalankan dua balapan terburuk secara berurutan – dua tempat kedua,” tambah Marc.

Baca juga :  Persaingan Seru di Kejurnas Sprint Rally 2019 Sirkuit Meikarta

Lebih lanjut Marquez mengatakan, baginya di musim balap tahun ini, kemenangan bukanlah prioritas baginya di tiap balapan, namun hasil akhir dari musim MotoGP 2019 yang menjadi target utamanya.

“Tujuan saya sekarang bukan untuk memenangkan perlombaan. Tujuan saya adalah memenangkan juara Dunia. Dengan strategi, kami akan memperluas keunggulan, itu hal yang paling penting.” tutupnya. [Po/Ajr]