JAKARTA – Tak bisa dipungkiri perkembangan rokok elektrik atau yang sering disebut Vape begitu pesat di Indonesia.
Rokok elektrik digunakan berbagai kalangan, alasan umum biasanya sebagai alternatif untuk berhenti merokok. Namun belakangan ini, vape sudah menjadi lifestyle tersendiri khususnya di kalangan pengendara motor atau yang biasanya disebut bikers.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi ternyata juga membawa evolusi terhadap rokok elektrik yang lebih kecil, simpel, inovatif, dan jauh lebih aman.
Salah satunya produk rokok elektrik merk NCIG yang hadir dengan POD praktis. Produk ini resmi diperkenalkan, Jumat (22/3) di acara talkshow “Dukung Industri Rokok Elektrik Lokal di Balai Kartini, Jakarta.
NCIG merupakan produk perdana dari Nasty dan Hex, yakni device close system atau biasa disebut POD. Melalui PT NCIG Indonesia Mandiri, Nasty dan Hex bekerjasama mendesain dan menciptakan rokok elektrik jenis baru yang sangat mudah dan cocok digunakan oleh perokok yang ingin berhenti merokok.
“Inovasi terus berkembang, Vape sendiri berhasil menaikkan jumlah orang yang berhenti merokok. Kami berharap NCIG ini bisa membuat semakin banyak orang/masyarakat meninggalkan rokok konvensional. Apalagi NCIG ini sudah bersertifikat internasional dan bercukai,” kata Roy Lefrans, CEO NCIG INdonesia, Jumat (22/3).
“NCIG adalah produk full closed system yang praktis, pengguna bisa langsung pakai tanpa perlu repot mengisi liquid ataupun mengganti kapas. Demi kenyamanan NCIG NPOD dapat langsung diganti ketiga liquidnya sudah bagus. NCIG hadir sebagai representasi cara merokok masa depan dan memberikan alternatif rokok elektronik yang aman serta berkualitas,” lanjut Roy.
Selain itu, NCIG juga melibatkan industri lokal dengan menggandeng PT YNOT Kreasi Indonesia untuk melakukan produksi e-liquid dan pengepakan catridge (Npod) NCIG.
Lebih lanjut, Roy menambahkan bahwa dilegalkannya rokok elektrik sejak pertengahan 2018 tak hanya merangsang bisnis Vape, tapi juga industri pendukung lainnya.
“Sejak vape dilegalkan kita melihat antusias dan perkembangan industri pendukung lainnya. Misal industri kaos, koil, kapas, dan lain-lain,” beber Roy.
Produk NCIG secepatnya akan beredar di vape store di Indonesia dengan kisaran harga Rp 600.000. Sekedar informasi NCIG Indonesia menjadi POD pertama di Indonesia yang bercukai.
Sementara itu, Sunaryo sekalu Kepala Subdirektorat Tarif Cukai dan Harga Dasar Dirjen Bea dan Cukai Republik Indonesia mengapresiasi NCIG yang merupakan kolaborasi yang mendukung industri rokok elektrik di Indonesia.
“Pemerintah mendorong para pelaku industri rokok elektrik lokal untuk terus berkembang dan memenuhi permintaah pasar glonal. Saat ini potensi penerimaan dari tarif cukai produk HPTL (Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya) mencapai lebih dari Rp 2 Triliun.” tutup Sunaryo. [po/rst]