JAKARTA – Masjid Nabawi, Madinah menghadirkan khasanah Islam yang maha tinggi, megah dan penuh sejarah kebesaran Islam dan Nabi Muhammad SAW. Di sanalah pada pertengahan Desember 2018, Ali Hendi Arifin meneteskan air mata haru. Dia bisa kembali ke tanah suci.
Sebetulnya akhir tahun 2004, pria yang akrab disapa Babeh Ali ini telah menunaikan ibadah haji. Namun belasan tahun kemudian hasrat untuk menginjakkan kaki di Mekah kembali bergelora. Begitu pula dengan istri, yang tahun 2003 atas perjalanan dinas, juga sudah berhaji.
Umrohnya kali ini tentu saja menjadi sangat spesial. Pasalnya, dana umroh didapatkannya dari hasil sebagai driver ojek online (Ojol) bersama Gojek. “Sebagian hasil Gojek saya kumpulkan. Alhamdulillah tahun ini bisa ngajak istri Umroh,” ujar Ali Hendi saat baru saja mendarat di Tanah air, pada Sabtu, 29 Desember 2018.
Tiga tahun lalu, setelah dua tahun pensiun dari sebuah pabrikan otomotif besar di Indonesia, Ali Hendi tanpa sengaja masuk jadi anggota Gojek. Saat itu dia tengah membantu beberapa mahasiswa dan ojek pangkalan yang kesulitan menembus syarat menjadi anggota Gojek saat pembukaan besar-besar di GBK-Senayan, Jakarta.
Dengan kepandaiannya bergaul dan bersilaturahmi, dia menggolkan proposal 10 mahasiswa dan ojek pangkalan untuk menjadi driver Gojek. Dari 10 nama itu, termasuk dirinya sendiri sebagai “komandan”. Ali Hendi mengaku, dari sekadar iseng, akhirnya nyantol dan keenakan menekuni profesi Ojol.
Saat itu di hadapan sang istri yang pensiunan Dinas Kesehatan DKI, dia ber-nazar, akan menyisihkan sebagian penghasilan Gojek untuk berangkat Umroh bersama. Nazar lainnya akan mengenakan jaket khas Gojek selama di Tanah Suci.
Dari Gojek bersama motor Vario kesayangannya, Ali Hendi mengaku rata-rata perhari bisa mengumpulkan Rp150000 – 200000. Agar tak tergoda, uang tersebut ditukar dengan dollar. Sebetulnya dia “ngebit” dengan santai, ada konsumen jalan, gak ada santai-santai saja di rumah.
Desember kemarin dia menerima pemberitahuan dari Gojek berupa selamat, karena telah 888 hari bergabung sebagai driver. “Tak terasa tiga tahun saya bermotor menjadi driver Gojek. Kami cek simpanan dollar, ternyata sudah $3.600 (sekitar Rp 50 juta). Alhamdulillah cukup untuk umroh berdua,” ucap Ali Hendi terbata-bata menahan haru.
Suami istri ini berangkat bertiga dengan si bontot yang umroh dari hasil tabungannya sendiri. Di Madinah hingga Mekah, jaket Gojek yang dikenakannya tentu saja menarik perhatian siapa saja, khususnya jamaah Indonesia. Maklum rata-rata umat berumroh dengan pakaian serba putih.
Banyak yang bersimpati dan menyalaminya plus bertanya-tanya. Bahkan ada yang mewancarai dan merekam hingga meng-uploud ke Youtube. Tak sedikit yang meneteskan air mata setelah mendengar kisah nazar pria super ramah ini.
“Beberapa ada yang bercanda bertanya, kemana saja rute Gojeknya di Arab Saudi. Saya jawab saja, siap kemana saja dan mau Go-food apa saja,” ujarnya terkekeh.
Kepada rekan Gojek dan siapa saja, Ali Hendi memberi tips, jika kita memiliki keinginan baik, diniatkan kepada Allah, lalu berusaha sekuatnya. “InsyaaAllah, akan diberi jalannya,” ujar Ali Hendi yang juga aktif sebagai bikers di Honda Owners Club (HOC), club motor di Pabrik PT Astra Honda Motor (AHM).
Pria berjaket Gojek tersebut berdiri takjub di hadapan Ka’bah di Masjidil Haram, Mekah. Panas yang biasa dirasakannya saat menggojek berubah adem. Air zam zam yang menembus kerongkongannya terasa sejuk dan hebat berkat berkah berusaha keras.
Air matanya kembali meleleh menahan haru. “Doa saya bisa diberi rezeki yang banyak, kesehatan dan umur panjang. Biar bisa bersedekah dan kembali ke sini lagi pada suatu hari nanti. Semoga,” ujarnya. Selamat Pak Haji, Anda luar biasa! [PO/Haz]